Dari deretan tokoh-tokoh Rusia yang terkenal di dunia, bisa jadi nama Mikhail Timofeyevich Kalashnikov jarang diucapkan orang. Tapi kalau AK-47, sebutan bagi senjata otomatis laras panjang bermagazin melengkung ke depan, bisa dipastikan semua orang tahu. Dari penjahat teri, teroris kelas kakap, sampai pasukan elite negara mana pun pasti pernah memegangnya atau bahkan menggunakannya.
Senapan ciptaan Kalashnikov memang bukan sekadar senjata. Tetapi sudah merupakan legenda, tambang emas, lambang kebebasan dan kekerasan, bahkan lambang kematian yang membabi buta. Senjata itu telah mengubah cara berperang tentara Soviet. Soalnya, harga senjata jenis AK-47 murah. Mungkin sama nilainya dengan harga sebotol brandy bermutu tinggi. Senjata ini bisa digunakan kapan dan di mana saja. Medan berpasir dan es, bahkan hutan tanpa kecuali.
Ada berbagai cerita mengenai kehebatan senjata ini. Meski sudah terkubur atau terendam dalam rawa, bisa menyalak kembali. Ada pula cerita mengenai bagaimana AK-47 selalu bisa dibuat hidup kembali dengan cara distarter, seperti sepeda motor atau dengan mendorong beberapa batu kerikil ke dalam larasnya memakai batang pembersih.
Siapa pun bisa belajar menggunakan sebuah AK-47 dalam waktu dua atau tiga menit saja. Tidak berlebihan kalau menyebut ini senjata yang sempurna, baik bagi pasukan amatir maupun bagi infantri profesional. Selama Perang Vietnam, tentara Amerika mengambili senapan Kalashnikov dari tentara lawan yang mati, lalu membuang senapan M-16 milik mereka.
Tahun 1994 di Hong kong, sebuah geng perampok perhiasan mengacung-ngacungkan senjata AK-47 buatan Cina di Nathan Road yang ramai, menembak mati seorang wanita pejalan kaki dan melukai seorang polisi.
Di Amerika Serikat, geng-geng perusuh di kota-kota besar dilengkapi dengan AK-47. Kemudian setelah debat di kongres yang cukup seru, impor senjata itu dilarang, bersamaan dengan impor atau produksi 18 jenis senjata pembunuh lain. Padahal desain Kalashnikov muncul dari tempatnya di Izhmash, hanya lewat jalur koneksi.
Orang Finlandia membuat versi sendiri, seperti juga orang Israel. Bahkan senjata Cekoslowakia, model 58, meskipun prinsipnya benar-benar sangat berbeda, dibuat mirip AK-47. Supaya laku!
Berkat PD II
Wajar memang, nama kecil yang sangat berperan sering kali justru tenggelam di balik kepopuleran sebuah nama yang sudah terlanjur terkenal. Bahkan semangat yang melatarbelakangi awal penciptaannya pun semakin terkalahkan dengan segala tindak kekejian lewat benda ini yang mengatasnamakan kekuasaan dan kemanusiaan.
Kehidupan Kalashnikov jauh dari ingar-bingar ketenaran serta reputasi emas senjata ciptaannya. Para tetangga di Izhevsk, kota berpenduduk sekitar 635.000 jiwa, mengenalnya tidak lebih daripada seorang pegawai negeri biasa. Namanya boleh melambung di dunia, tetapi untuk membayar ongkos naik pesawat ke Moskwa, ia tak mampu.
Sejak berdiam di Izhevsk pada tahun 1949, Kalashnikov hidup secara sederhana dalam rumah kecil. Lebih dari 50 tahun lamanya ia mengabdikan diri sebagai pekerja di pabrik senjata Izmash yang memiliki 2.000 karyawan. Royalti yang diperoleh Kalashnikov sebagai penemu AK-47 hanya 41 rubel.
Beberapa tahun seusai perang, ia menghabiskan waktu membuat prototipe sederhana yang yang kemudian diajukannya ke Institut Penerbangan di Alma-Ata. Ternyata tanggapan pihak yang berwenang sangat positif. Ia kemudian di kirim ke Moskwa untuk mengadu ide dengan para desainer terbaik Uni Soviet. Pada tahun 1947 lahirlah senjata yang dinamai Avtomat Kalashnikova. Maka akronim nama dan dua angka terakhir tahun kelahiran senjata itu menjadi nama senjata yang sangat dikenal, AK-47.
Inovasinya pertama adalah pemakaian peluru pendek 7,62x39 mm. ”Lebih kecil dan ringkas," kata Paul Cornish, seorang kurator senjata di Imperial War Museum, London, Inggris.
Pilihan gas juga bisa dipakai sebagai tenaga penggerak senjata ini. Gas bisa didaur ulang ke dalam piston dan digunakan untuk pengisian peluru berikutnya. Jadi senjata itu bekerja dengan prinsip yang sama seperti senapan mesin.
Kedua hal itu, ditambah desain yang sangat sederhana merupakan kegeniusan Kalashnikov. Begitu temuannya didengar orang, semua meminta lisensi yang diberikan dengan mudah. Negara-negara Pakta Warsawa, Finlandia, Korea Utara, dan Cina misalnya memproduksi 20 juta buah dalam waktu lebih dari 35 tahun. Sebagian besar diekspor. Ironisnya senjata ini digunakan untuk melawan tentara Rusia di Afghanistan.
Yang jelas, apa yang didapatkan dari rancangan AK-47 memang tak membuat hidupnya berubah. Kecuali senjatanya yang terkenal di dunia, Kalashnikov tidak punya apa-apa lagi. Harta lain yang dipunyainya tinggal beberapa piagam, penghargaan, dan kenang-kenangan dari dinas ketentaraan.
Lantas beberapa buah buku ”The AK Story” karya Edward C. Ezell yang membahas berbagai seri senjata AK berdasarkan desain asli dari Kalashnikov. Selain itu, perabotan tua yang dibelinya tahun 1949 dengan uang hadiah Stalin.
(Berbagai sumber)
Mikhail Timofeyevich Kalashnikov, Pencipta AK-47
Label:
HISTORY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar