25.5.11

Kapolri: Penembak di Palu Pakai Senjata Polri

VIVAnews - Markas Besar Polri sudah membekuk dua orang yang melakukan aksi penembakan brutal kepada tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah, yang menewaskan dua polisi dan satu lainnya kritis. Senjata laras panjang yang digunakan empat pelaku diduga berasal dari rampasan milik Polri.

"Senjatanya itu diduga dari kami, yang diambil oleh mereka," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo usai penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan Komisi Ombudsman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 26 Mei 2011.

Tetapi Timur tidak menyebut lokasi dan kapan kejadian peristiwa hilangnya senjata laras panjang milik Polri itu. Diduga, empat pelaku yang menggunakan dua sepeda motor itu menggunakan senjata rampasan Polri.

"Itu ada yang hilang. Tapi kami masih selidiki bagaimana hilangnya," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini tentang senjata polisi. Saat ini, kata Timur, dua buron lainnya masih diburu anak buahnya. "Modusnya masih kami selidiki."

Timur menegaskan, Polri sudah membekuk dua orang yang melakukan penembakan brutal sekitar pukul 11.15 Wita kemarin di Jalan Emi Saelan, Kota Palu, kemarin. Kejadian brutal itu berlangsung di depan kantor Bank Central Asia (BCA).

Dari penangkapan dua pelaku, polisi juga menyita dua senjata yang diduga digunakan untuk melakukan aksi brutal kemarin. "Dua senjata disita. Tentunya sekarang sedang dilakukan pemeriksaan intensif," kata Timur.

Bripda Januar Yudhistira dan Bripda Andi Irbar Prawiro Bhayangkara tewas seketika saat empat orang tak dikenal melepaskan tembakan kemarin. Satu anggota lainnya, Bripda Dedy Edwar, terluka parah.

Meski lokasi penembakan di bank, namun komplotan tersebut tak merampok bank. Dua terduga penembak polisi itu ditangkap saat razia di Kecamatan Palolo, Sulawesi Tengah, pada Rabu 25 Mei sekitar pukul 19.00 Wita. (eh)

Disadur dari • VIVAnews.com

1 komentar: