Siapa sih yang tak kenal dengan tokoh yang satu ini. Seorang tokoh terkenal yang disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika, seorang tokoh dunia yang sangat berpengaruh dalam sejarah dunia. Namun tahukah anda Columbus adalah seorang tokoh yang paling sering membuat kekeliruan sekaligus keliru ditafsirkan.
Didalam sejarah diceritakan bahwa Ia ditugaskan sebuah misi langsung dari Ratu Spanyol untuk menjelajah laut kearah Barat. Meski mengemban tugas langsung dari ratu Spanyol untuk menjelajah ke arah Barat, Columbus sebenarnya bukan seorang warga Spanyol. Sebenarnya Ia adalah seorang warga Negara Italia. Pada kenyataannya Christopher Columbus juga bukan penjelajah pertama yang "menemukan" benua Amerika. Jauh sebelum Columbus, sudah banyak orang Cina, Irlandia, dan Viking sempat berkeliaran di sana (benua Amerika). Jadi sebenarnya Ia bukanlah seorang yang menemukan benua Amerika.
Suku Indian Amerika yang berasal dari daratan Asia Timur Laut yang merambah masuk ke daratan Amerika melalui jalur utara, yang diduga pada zaman dahulu masih menjadi satu dengan Asia. Hanya saja para pendahulu Columbus itu kalah promosi, akibat kurang Public Relations dan pemberitahuan serta pemberitaan formal maupun informal, hingga di lembaran sejarah, riwayat penjelajahan mereka tertutup gemerlap popularitas Columbus. Di Amerika Serikat Columbus dielu-elukan sebagai pahlawan, padahal pelaut obsesif ini sendiri belum pernah menginjak bumi daratan wilayah Amerika Serikat masa kini. Aneh kan?
Pada 12 Oktober 1492 Columbus mendarat di Pulau Guanahani yang disebutnya sebagai San Salvador lalu Kuba dan Haiti. Dalam tiga perjalanan menyusul, Columbus juga cuma menelusuri kepulauan Bahama, Puerto Rico, Jamaica, Trinidad, bagian timur laut kawasan Amerika Selatan sampai paling-paling sisi Karibia Tanah Genting Panama tanpa sempat merambah daratan yang kini termasuk teritorial Amerika Serikat.
Kisah tentang rencana Columbus berlayar ke arah Barat ditertawakan khalayak ramai dan menjadi bahan olok-olok, akibat mayoritas masyarakat pada masa itu masih yakin bahwa bentuk dunia ini datar. Namun sebenarnya Pada akhir abad XV sudah tidak ada lagi anggapan keliru seperti itu. Semua sudah tahu bahwa dunia ini bundar, justru Columbus sendiri yang keliru mengenai luas bundaran dunia ini. Columbus mengira ukuran bola dunia ini sekadar kecil-kecil saja, hingga apabila berlayar ke arah Barat dia akan berhasil mencapai Cathay (Cina) atau India. Tanpa sadar bahwa di bagian Barat Eropa masih ada benua bukan Asia. Maka ketika mendarat di Pulau Guanahani, Columbus langsung memproklamasikan dirinya sudah tiba di Asia. Ketika menelusuri gugusan pulau di wilayah Kuba, ia berkhayal berada di kawasan India. Dapat dimengerti jika penduduk asli setempat itu juga disebutnya sebagai Indian (kekeliruan sebutan yang sampai kini masih dipertahankan).
Sampai saat akhir hayatnya tahun 1506, Columbus masih tetap bersikeras menganggap dirinya sudah berhasil menemukan kawasan Asia lewat jalur Barat. Namun kini kita semua tahu bahwa Columbus memang keliru, Tapi andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet Bumi tentu saja akan berbeda ketimbang apa yang terjadi di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti akan lain.
Maka kekeliruan Christopher Columbus masih dikenang sebagai salah satu mahakarya Eksplorasi yang ikut membentuk peradaban dan kebudayaan umat manusia dengan rasa terima kasih dan hormat. Kecuali oleh masyarakat "Indian" yang nyaris punah akibat angkara murka para pendatang dari Eropa, dan malah berhak mencaci-maki Columbus sebagai biang keladi malapetaka suku bangsa mereka.
Kekeliruan, baik yang dibuat oleh Columbus sendiri maupun persepsi atas karsa dan karya Columbus, itu merupakan salah satu bukti lagi betapa sejarah dapat mendistorsi kebenaran dan secara Psikososial manjur membius Persepsi Kultural.
(Dari berbagai sumber)
Columbus dan Kekeliruannya
Label:
HISTORY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
entry yang bagus..jadi tau cerita dibalik kesuksesan Colombus..
thanks ya