Kehidupan yang kita jalani sekarang sungguh semakin berat, sulit dan kompleks, di sertai dengan tuntutan hidup yang semakin tinggi dan persaingan yang sangat ketat, hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan Stress. Tidak gampang memang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dengan laju yang begitu cepat, membutuhkan keterampilan Fisik, Mental dan Sosial yang cukup baik, namun tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut sehingga tidak semua orang pula dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, hal ini akan menimbulkan konflik dan ketidakseimbangan pada yang bersangkutan . Stress yang patologis (distress) merupakan konsekuensi langsung dari ketidakseimbangan tersebut.
Gangguan akibat Stress umumnya timbul perlahan-lahan, dan tidak jelas kapan dimulainya dan sering tidak disadari oleh yang bersangkutan. Dari segi klinis Stress dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, setiap tahap memperlihatkan sejumlah gejala yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Pada tahap yang ringan gejala tersebut disertai perasaan menyenangkan, semangat yang besar, waspada, energik, mudah gugup dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya. Pada tahap selanjutnya Stress yang menyenangkan hilang berganti dengan keluhan letih sewaktu bangun pagi, perut kembung, jantung berdebar, tegang pada otot punggung dan leher, yang bila dibiarkan keluhan tersebut menjadi semakin nyata, kecemasan dan gelisah kerap menggangu disertai otot yang tegang dan sulit untuk tidur (Insomnia) serta badan yang bergoyang seperti mau pingsan kerap terjadi. Pada tahap ini semestinya yang bersangkutan sudah harus memerlukan konsultasi dengan dokter, kecuali bila dapat mengurangi tuntutan dan beban dari Stress itu sendiri serta memberi kesempatan pada tubuh untuk beristirahat dan relaksasi guna memulihkan suplai energi untuk tubuh.
Pada tahapan yang lebih lanjut atau berat gejala Stress sudah menunjukan gejala-gejala yang lebih buruk. Pada tahapan paling berat atau tahapan paling puncak merupakan keadaan gawat darurat dan tidak jarang membawa yang bersangkutan ke ICU. Gejala-gejala pada tahap ini antara lain jantung yang berdebar sangat keras, napas sesak, tubuh gemetar, dan keringat bercucuran bahkan disertai pingsan dan kolaps.
Stress dapat mengganggu hampir seluruh organ tubuh, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Selain mempengaruhi fisik, stress juga dapat mempengaruhi mental dan emosional. Pada sistem Kardiovaskular, Stress berhubungan dengan penyakit Jantung Koroner, Stroke, atau Hipertensi (dalam keadaan Stress tekanan cenderung naik), Stress juga dapat menyebabkan Obesitas, Kolesterol Tinggi, dan Diabetes. Dikarenakan dalam keadaan Stress kadar Glukosa dan Kolesterol darah meningkat karena pelepasan Adrenalin. Dismping itu pula lebih dari 40% penyakit kulit berhubungan dengan Stress, seperti Eksim, Jerawat, Herpes, dan Psoriasis. Pengaruh Stress pada sistem pencernaan terlihat dari Ulcers yang disebabkan asam lambung yang meningkat. Stress dapat menekan Cell Mediated And Humoral Imune, sehingga kekebalan tubuh menurun. Stress dapat pula mengganggu kehidupan seksual seperti kasus disfungsi ereksi atau ejakulasi dini pada pria. Gangguan mental emosional yang banyak berhubungan dengan stress antara lain Insomnia, Ansietas, Depresi, Bunuh Diri, Psikosomatik, Kelelahan mental dan Fisik atau Gangguan Jiwa Berat (Psikotik).
Mendeteksi adanya Stress dapat dilakukan dengan Vitacheck, yaitu pemeriksaan yang bersifat menyeluruh memcakup Fisik dan Mental. Untuk melengkapi Vitacheck lebih baik dilakukan juga pemeriksaan penunjang ; pemeriksaan laboratorium untuk fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, kolesterol, EKG atau bila perlu CT scan dan MRI. Untuk masalah mental emosional dapat dilakukan berbagai pemeriksaan Psikometrik.
Bagi penderita stress dukungan keluarga dengan memberikan cinta kasih, waktu , telinga dan hati serta dorongan yang positif sangat bermanfaat. Coba mulai sekarang kenalilah Stress anda dan coba untuk meluangkan sedikit waktu untk relaksasi atau beristirahat dari kejenuhan bekerja sehari-hari.
“Selalu Sehat dan Selalu Semangat”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar