Dikisahkan pada mitologi-mitologi, khususnya pada Mitilogi Yunani bahwa Prometheus mencuri api suci dari gunung Olympus sebagai bukti kasih sayangnya terhadap manusia. (Baca Mitologi Yunani “Prometheus”). Hingga pada perjalanan peradaban manusia dimulai, manusia sudah banyak yang mengenal api untuk mengolah makanan mentah menjadi makanan yang matang. Penggunaan api diketahui sejak jaman prasejarah dahulu ketika manusia purba telah mengenal berburu. Api dinyalakan pada satu titik lingkaran batu menyerupai api unggun untuk memasak daging-daging buruan mereka.
Pada perkembangan selanjutnya Bangsa-bangsa Timur seperti China, Korea, dan Jepang, sudah terlebih dulu mengenal suatu alat yang dinamakan kompor atau lebih tepatnya disebut Tungku, daripada bangsa-bangsa lainnya terutama Bangsa Barat.
Tungku api diperkirakan sudah ada di China sejak jaman Dinasti Qin (221-206/207 SM) dan terbuat dari tanah liat. Desainnya mirip dengan Kamado di Jepang pada periode Kerajaan Kofun di abad 3 sampai 6. Kamado sendiri mempunyai bentuk kotak persegi yang mengurung api dengan lubang di atasnya untuk menaruh panci,poci, atau berbagai wadah dari besi atau keramik untuk memasak air atau makanan. Kamado mempunyai tinggi sekitar lutut orang dewasa. Bahan bakarnya adalah kayu atau batubara yang dimasukkan dari lubang di bagian depan. Kamado berkembang dan terus digunakan hingga periode Kerajaan Edo (1603-1867).
Di Eropa cerita sejarah mengenai kompor dimulai pada abad ke-18. Penduduk Eropa pada masa-masa tersebut masih memasak secara terbuka dengan pembakaran kayu bakar. Lalu berkembang dengan membuat lantai yang lebih rendah untuk memasak. Hingga pada perkembangan selanjutnya yaitu pada abad pertengahan dikenal juga memasak menggunakan perapian dari susunan batu. Perapian kemudian dibuat setinggi pinggang dilengkapi cerobong asap. Dengan cara ini memasak bisa dilakuakan sambil berdiri tidak harus menunduk, membungkuk atau berjongkok. Panci memasak diletakkan persis di atas api, digantung dengan tiang atau kaki tiga. Untuk mengatur panas tinggal menaikkan atau menurunkan posisi panci. Lalu bentuk kompor mulai di kembangkan sampai akhirnya tungku tidak lagi di pergunakan sejak tahun 1735, karena menghasikan banyak asap dan berbahaya.
Kompor minyak tanah portabel pertama kali dikenalkan tahun 1849 oleh Alexis Soyer. Kompor ini bertekanan udara yang dicampur dengan minyak tanah (mirip dengan kompor pedagang kaki lima jaman dulu). Sedangkan kompor yang lainnya adalah kompor minyak tanah yang tidak bertekanan karena menggunkan sumbu kompor. Namun tidak diketahui secara pasti siapa penemunya dan kapan kompor ini ditemukan.
Kompor gas pertama kali dibuat pada tahun 1820, namun masih dalam bentuk eksperimen dan bersifat rahasia. Baru benar-benar muncul pertama kali pada World Fair di London tahun 1851. Mulai tahun 1880 kompor gas semakin dikenal masyarakat luas dan berkembang secara komersial, walaupun agak terhambat karena pertumbuhan jaringan pipa yang lamban.
Pada 20 September 1859, George B. Simpson di Washington DC, Amerika Serikat mematenkan kompor listrik yang menggunkan pemanas dari kumparan. Prinsipnya, energi listrik diubah menjadi energi panas lewat kumparan. Seiring perkembangan jaman, di tahun 1970 muncul ide untuk menggantikan kumparan kawat dengan glass-caramic, sehingga kompor termuktahir saat ini tidak berbau, berasap, dan ringkas.
Lalu pada tahun 1922 muncul kompor gas yang di sebut AGA Cooker. Kompor yang masih populer sampai saat ini tersebut di ciptakan oleh pemenang hadiah Nobel, Gustaf Dalen yang berkebangsaan Swedia.
Dari Berbagai Sumber
Jenis manusia purba apakah yang pertama kali mengenal api dan bagaimana cara mereka pertaman mengenal api??
BalasHapus