Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal

Endometriosis


Mungkin anda pernah mendengar istilah medis yang disebut Endometriosis, namun anda tidak mengerti apa sih yang dimaksud dengan Endometriosis ini, sebagai orang awam wajar apabila timbul pertanyaan-pertanyaan ketidakmengertian akan istilah ini. Mari kita sama-sama bahas tentang Endometriosis ini.

Akhir-akhir ini, semakin banyak wanita yang menderita Endometriosis atau lebih dikenal dengan “Kista” pada organ reproduksinya. Sebetulnya, apakah Endometriosis itu? Endometriosis ini erat sekali kaitannya dengan kaum wanita, Endometriosis adalah jaringan yang semestinya terletak di dalam (Endo) Rahim (Metrium), namun bertumbuh/tumbuh di tempat lain seperti pada lapisan otot rahim, luar rahim, saluran telur, ovarium, usus, kulit, bahkan pada jaringan otak. Jaringan yang terletak di luar tempat yang semestinya tersebut, tetap berfungsi dan berkembang sesuai Fluktuasi Hormonal dari siklus haid. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri yang hebat saat haid, serta dalam keadaan tersebut jumlah darah Menstruasi lebih dari biasanya. Penyakit Endometriosis ini dipicu oleh pertumbuhan jaringan Endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Dalam siklus Menstruasi, ketebalan Endometrium akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai Menstruasi. Kelainan ini diduga diturunkan secara genetis dan ditemukan enam kali lebih sering pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan dengan keluhan ini dibandingkan yang tidak.

Endometriosis adalah penyakit yang berkaitan dengan Hormon Estrogen dalam darah. Makanan yang mengandung Fitoestrogen, seperti kacang kedelai, sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat menurunkan tingkat sirkulasi dari Estrogen dalam darah dan tampaknya hal ini dapat melindungi kita dari penyakit-penyakit seperti Endometriosis dan Kanker Indung Telur. Sedangkan makanan yang tinggi akan Lemak Jenuh akan meningkatkan konsentrasi Estrogen dalam darah hal ini dapat meningkatkan resiko penyakit diantaranya Endometriosis dan Kanker Indung Telur.

Di luar siklus haid, jaringan ini dapat berubah menjadi jaringan parut, dimana bila letaknya adalah di saluran telur atau rahim, jaringan parut ini dapat menghambat proses pembuahan dan menyebabkan Kemandulan (Infertilitas) pada wanita. Penyebab Endometriosis yang pasti belum diketahui, walaupun sudah ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan penyebabnya. Faktor keturunan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya Endometriosis. Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia reproduksi wanita dan menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan terjadinya Infertilitas. Endometriosis bukanlah kanker. Pada beberapa kasus, Endometriosis dijumpai bersamaan dengan beberapa jenis tumor jinak dari otot dan kelenjar pada bagian tubuh lainnya, di luar organ reproduksi.

Penyebab Endometriosis ini secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, antara lain yaitu :

  • Menstruasi Retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut melalui Tuba
  • Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel Endometrium melekat dan berkembang
  • Kelainan Genetis
  • Jaringan Endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran darah
  • Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap Dioxin

Endometriosis bisa menyebabkan INFERTILITAS karena berbagai keadaan berikut :

  • Parameter Hormonal Dibandingkan dengan siklus normal, Fase Folikular penderita Endometriosis lebih singkat, kadar Estradiol lebih rendah, dan nilai puncak produksi LH (LH surge) berkurang. Folikel yang terbentuk pada saat LH surge cenderung berukuran lebih kecil.
  • Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUF) LUF adalah kegagalan pelepasan sel telur dari Ovarium.
  • Pengaruh Peritoneal Pada penderita Endometriosis ditemukan peningkatan jumlah dan aktivitas Cairan Peritoneum dan Makrofag Peritoneum.
  • Sistem Kekebalan Endometriosis mempengaruhi sistem kekebalan dan secara langsung bisa mengakibatkan Infertilitas.
  • Produksi Prostaglandin. Prostaglandin diduga dihasilkan oleh sel-sel Endometriosis muda, menyebabkan Spasme.
  • Kontraksi otot. Akibat pengaruh Prostaglandin, tuba menjadi kaku dan tidak dapat mengambil sel telur yang dihasilkan Ovarium serta terjadi penolakan perlekatan janin dalam rahim. Selain itu gerakan sperma juga berkurang sehingga mempengaruhi kemampuannya menembus sel telur.

Endometriosis bisa timbul di berbagai tempat dan mempengaruhi gejala yang ditimbulkan. Tempat yang paling sering ditemukan adalah di belakang rahim, pada jaringan antara Rektum dan Vagina dan Permukaan Rektum. Tapi kadang-kadang ditemukan juga di Tuba, Ovarium, Otot-otot Pengikat Rahim, Kandung Kencing dan dinding samping panggul.

Mengikuti siklus Menstruasi, setiap bulan jaringan di luar rahim ini mengalami penebalan dan perdarahan. Perdarahan ini tidak mempunyai saluran keluar seperti darah menstruasi, tapi terkumpul dalam rongga panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan Endometriosis dalam Ovarium menyebabkan terbentuknya kista coklat. Akibat peradangan jaringan secara kronis, terbentuk jaringan parut dan perlengketan organ-organ reproduksi. Sel telur sendiri terjerat dalam jaringan parut yang tebal sehingga tidak dapat dilepaskan. Sepertiga penderita Endometriosis tidak mempunyai gejala apapun selain Infertilitas.

Penderita yang lain mengalami berbagai gejala dengan gejala utama nyeri. Beratnya Endometriosis tidak berhubungan dengan hebat atau tidaknya rasa nyeri, bisa jadi Endometriosis yang berat hanya menimbulkan nyeri yang ringan.

Gejala umum yang sering timbul :

1. Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi Endometriosis
  • Nyeri pada saat menstruasi
  • Nyeri selama dan sesudah hubungan intim
  • Nyeri ovulasi
  • Nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter

2. Perdarahan
  • Perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
  • Spotting sebelum menstruasi
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi

3. Keluhan buang air besar dan kecil
  • Nyeri pada saat buang air besar
  • Darah pada feces
  • Diare, konstipasi dan kolik
  • Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil

Seorang wanita dengan gejala yang khas atau Infertilitas yang tidak bisa dijelaskan biasanya diduga menderita Endometriosis. Sebagai tambahan pemeriksaan laboratorium tertentu bisa membantu seperti kadar Ca - 125 dalam darah dan Aktivitas Endometrial Aromatase. Tapi alat diagnosa yang paling dapat dipercaya adalah dengan Laparoskopi, yang dilakukan dengan memasukkan alat Laparoskop melalui sayatan kecil di bawah pusar. Dengan alat ini dokter dapat melihat organ-organ panggul, Kista dan jaringan Endometriosis secara langsung.

Endometriosis tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diatasi dengan beberapa pilihan terapi. Prinsip terapi Endometriosis adalah mengurangi keluhan nyeri pasien, mengecilkan atau memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal, mempertahankan kesuburan (fertilitas) dan mencegah atau memperlambat Rekurensi.Pada penyakit ini Pengobatan yang diberikan tergantung pada beberapa hal antara lain; gejala, rencana mempunyai anak, usia, dan luasnya daerah yang terkena. Pengelolaan Endometriosis dengan obat-obatan tidak menyembuhkan, Endeometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada wanita dengan Endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus Infertilitas, maka diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan Eendometriosis dan mengembalikan fungsi Reproduksi.

1. Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga jaringan Endometriosis akan mengalami Regresi dan mati.
Obat-obatan ini bersifat Pseudo-Pregnancy atau Pseudo-Menopause. Yang digunakan antara lain adalah :


Derivat Testosteron
  • Danazol
  • Gestrinone (Dimetriose)

Progestogen
  • Medroxyprogesterone (Provera)
  • Norethisterone (Primolut)
  • Dydrogesterone (Duphaston)

GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormon) Analog
  • Leuprorelin (Prostap)
  • Goserelin (Zoladex)
  • Nafarelin (Synarel)
  • Buserelin (Suprecur)

Pil kontrasepsi kombinasi

Semua pengobatan hormonal ini melalui uji klinis terbukti mempunyai efektivitas yang kira-kira sama. Efek samping obat-obatan ini berbeda dari satu orang ke orang yang lainnya.

Efek Samping Pengobatan Hormonal

Progestogen
Perdarahan di antara menstruasi, mood yang berubah-ubah, depresi, vaginitis atropik

Danazol
Penambahan berat badan, jerawat, suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut, aliran panas, kekeringan vagina, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara menstruasi, ukuran payudara mengecil, mood berubah-ubah, gangguan fungsi hati, gangguan metabolisme lemak, carpal tunnel syndrome.

GnRH Analog
Aliran panas, kekeringan vagina, kehilangan kalsium dari tulang, mood berubah-ubah.

Pil Kontrasepsi
Pembengkakan perut, pembengkakan payudara, peningkatan kombinasi nafsu makan,pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan di antara menstruasi, trombosis vena dalam.

2. Pembedahan
Pembedahan bisa dilakukan secara Laparoskopi atau Laparatomi, tergantung luasnya Invasi Endometriosis. Pada penderita dengan Endometriosis yang hebat pengobatan Hormonal disertai dengan pembedahan. Seringkali sebelum pembedahan diberi pengobatan untuk mengurangi jumlah dan ukuran jaringan Endometriosis. Pada saat pembedahan semua jaringan Eendometriosis yang terlihat dan dapat dijangkau harus dihilangkan, dengan sayatan atau pun pembakaran oleh sinar laser. Setelah pembedahan diberikan pengobatan hormon untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jaringan Endometriosis yang tersisa.

3. Pembedahan Radikal
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping membersihkan jaringan Endometriosis-nya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan Endometriosis hebat yang tidak mengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi mengharapkan kehamilan. Setelah dilakukan pembedahan diberikan terapi pengganti Estrogen, karena pengangkatan rahim dan ovarium menimbulkan akibat yang sama dengan Menopause. Terapi pengganti ini diberikan 4-6 bulan setelah pembedahan agar semua jaringan Endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidak terbentuk kembali di bawah pengaruh Estrogen.

Endometriosis mengakibatkan Infertilitas dengan banyak mekanisme yaitu gangguan ovulasi, perlengketan jaringan, sumbatan tuba, kehamilan ektopik dan sebab lain yang tidak diketahui. Keberhasilan kehamilan setelah pengobatan dengan pembedahan dan terapi hormon berkisar antara 40 - 70 % tergantung beratnya endometriosis.

Mengupayakan kehamilan setelah pengobatan Endometriosis dilakukan dengan :

1. Menunggu
2. Induksi ovulasi dan inseminasi intra uterine
3. In vitro fertilization (Bayi tabung)

Anda tidak perlu khawatir. Mayoritas kasus Endometriosis dapat hidup normal. Ada beberapa pandangan yang menganjurkan penderita untuk segera menikah dan memiliki anak. Karena, dalam kondisi mengandung, wanita tersebut tidak akan menstruasi dan jaringan Endometriosis akan mengecil dan tidak menimbulkan keluhan. Jadi, mulai sekarang jangan ragu-ragu pergi berkonsultasi ke dokter ahli jika anda mengalami gejala-gejala penyakit ini. Walaupun banyak Rumah Sakit (RS) dan klinik telah menyediakan fasilitas pembedahan. Namun, bukankah lebih baik mendeteksi sedini mungkin dari pada harus dioperasi.

(Dari berbagai sumber)


Comments :

2 Comment to “Endometriosis”
armouris mengatakan...
on 

info on endometriosis here - Endometriosis May Lead to Infertility

Agil mengatakan...
on 

Thx Infonya.

Posting Komentar

 

Readers

Facebook Reader

Check PageRank
Add to Technorati Favorites


My blog is worth $564.54.
How much is your blog worth?