13.2.09

Pro Kontra Valentine Day

Hari Valentine merupakan hari yang spesial bagi sebagian orang yang memang ingin merayakannya, hari dimana kasih sayang dapat tercurah kepada orang yang terkasih, hari yang sungguh spesial. Pada hari Valentine biasanya dilambangkan dengan Bunga sebagai lambang cinta atau dengan Coklat sebagai lambang manisnya cinta yang sedang dijalani. Hal ini lumrah saja karena pada perayaan Valentine memang identik dengan dua benda tersebut kalau tidak bunga ya coklat.

Namun perayaan Valentine ini dimana adalah hari kasih sayang, banyak yang menentang dan tidak setuju akan perayaan hari tersebut. Mereka berdalih bahwa kasih sayang tidak perlu diungkapkan pada hari tertentu, kasih sayang bisa diungkapkan pada hari-hari biasa, dan lagi kasih sayang kan harus tiap hari. Bahkan tidak sedikit yang berdalih tidak setuju ini bertopang pada hakikat agama. Memang sih saya-pun setuju dengan hal tersebut bahwa kasih sayang terhadap siapapun mestinya dilakukan kapanpun, namun yang jadi persoalan adalah mengapa harus membatasi hak-hak orang lain dengan menggembar-gemborkan hal ini. Apabila yang ingin merayakan ya silahkan bila tidak setuju ya santai saja. Tidak perlu demo atau memprovokator orang lain agar setuju dengan pendapatnya. Seperti yang saya baca pada Koran PR hari ini (14/2) dengan judul Siswa SMP Tolak Hari Valentine, wuih macam demo kenaikan BBM saja. Menurutku tidak terlalu penting juga kan menolak hal ini. Bukannya Saya Pro terhadap yang merayakan Valentine, akan tetapi yang saya sesalkan ya itu tadi membatasi hak-hak orang lain.

Orang yang merayakan Valentine menurut Saya sah-sah saja tidak apa-apa, yang tidak merayakan juga tidak apa-apa sah-sah juga kok. Yang jelas adalah bahwa Kasih sayang adalah hal termurni yang diberikan Sang Pencipta pada Manusia, Kasih Sayang tidak saja terbatas antar Manusia saja namun Kasih Sayang itu adalah Universal, maka dari itu Kasih Sayang itu harus kita berikan Pada Sang Pencipta, Manusia, Binatang, Tumbuhan dan bahkan lepaskanlah Kasih sayang-mu pada alam semesta ini.

Biarkanlah segala sesuatunya berjalan dengan apa adanya toh waktu jua yang akan menjawab segalanya, yang baik biarlah menjadi baik yang buruk biarlah menjadi buruk, lalu….. terserah kita yang mana yang akan kita pilih.



6 komentar:

  1. Salam

    Apakah Valentine’s Day bertentangan dengan ajaran Islam ?

    begitu banyak yang pro ataupun kontra.
    pa kita mesti menyangkal hari kasih sayang??
    Disini aku mengartikan bahwa tanggal 14 Februari bukan untuk memperingati St. Valentine sebagai seorang pendeta Nasrani. Tapi sebagai hari kasih sayang, dan kita tidak perlu menentang arus budaya yang masuk, tapi sebaiknya pergunakan budaya yang masuk tersebut sebagai alat baru untuk berdakwah. Kita tinggal merubah cara pandang dan, mengajak untuk menegakkan dua kalimat Syahadat “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh”. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Dzat Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul /utusan Allah.


    Salam, Khrisna
    www.manusiajawa.co.cc
    www.kampungjawa.co.cc

    BalasHapus
  2. setuju banget....sama mas khrisna

    BalasHapus
  3. hemmm... sy gak mmperingati tuh :)

    BalasHapus
  4. Mungkin ada yang tidak suka dengan kasih sayang dan hanya memilih kekerasan saja?

    Kalo aku seh suka disayang-sayang ... ngak hanya pada hari Valentine aja, setiap hari tidak nolak. Mungkin utk setiap hari, kita terlalu sibuk dengan banyak urusan. So ... apa salahnya kita menentukan 1 hari/tahun wajib berbagi cinta.

    Tak perlu bunga mawar/coklat. Bunga setaman di bathtube+lilin sudah cukup romantik.

    BalasHapus
  5. ya memang sich....
    kasih syang tu hrus tiap hari,,,,
    ga'usah pas tgl 14 pebruari aja....
    thanks

    BalasHapus